Gunung ‘Tanpa Nama’ merupakan puncak tertinggi di Pegunungan Leuser dan puncak tertinggi kedua di Sumatera setelah Gunung Kerinci yang memiliki ketinggian 3.805 mdpl. Puncaknya terletak di pedalaman lereng curam yang mudah didaki dan menawarkan pemandangan spektakuler ke segala arah.
Pemandangan itu berupa lima hingga enam barisan pegunungan di kejauhan yang masing-masing terlihat dengan rona biru memudar. Termasuk jalur trekking dari Puncak Angkasan melalui Pepanyi dan Pegunungan Bipak sampai ke Pegunungan Leuser.
Gunung ini memiliki dua bukit kecil yaitu sebuah tanda yang dilukis di bukit kecil yang lebih rendah dengan ketinggian 3.455 mdpl, bertuliskan “Puncak Tanpa Nama”. Di bukit yang lebih tinggi dan lebih menonjol di timur laut, puncak sebenarnya dengan ketinggian 3.466 mdpl, ada balok semen bertuliskan, “Prof Dr Syamsuddin Mahmud, Gubernur Aceh, 1977…”.
Nama Gunung ‘Tanpa Nama’ secara harfiah berarti gunung ‘tanpa nama’ dalam bahasa Indonesia. BAKOSURTANAL tidak menyebutkan nama puncak ini pada seri peta 1977, hanya ketinggian bukit kecil yang ditunjukkan. Nama resmi untuk puncak ini mungkin muncul jika BAKOSURTANAL mengeluarkan peta topografi Sumatera yang baru.