BDS mengambil inspirasi langsung dari perjuangan anti-apartheid di Afrika Selatan dan gerakan hak-hak sipil AS, yang keduanya secara efektif menggunakan boikot. Aktivis anti-apartheid di Afrika Selatan, Uskup Agung Desmond Tutu, adalah pembela gerakan BDS yang bersemangat, dan menyebut persamaan antara apartheid di Afrika Selatan dan Israel “sangat mencolok.”
Salah satu arahan BDS adalah untuk menggoyahkan dukungan Barat terhadap pemerintah Israel. Mereka menganjurkan “pergeseran narasi mengenai persoalan Palestina, yang akan fokus pada hak-hak warga Palestina,” kata juru bicara Komite Nasional BDS, yang mewakili kelompok masyarakat sipil Palestina yang mendirikan BDS, kepada Vox.
Situs BDS mengidentifikasi tujuh kelompok advokasi AS yang bersekutu dengan BDS, termasuk Jewish Voice for Peace, Democratic Socialists of America, dan US Campaign for Palestinian Rights. Tokoh masyarakat yang menyatakan dukungannya terhadap BDS, yakni Rep. Cori Bush (D-MO), musisi Lauryn Hill, dan penulis Sally Rooney, Naomi Klein, dan Arundhati Roy.
Yang menyatukan kelompok-kelompok dan individu-individu ini adalah tiga tuntutan utama, yaitu:
1. Agar Israel mengakhiri pendudukannya di wilayah Palestina di Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur;
2. Memberikan hak penuh kepada warga Palestina terhadap Israel;
3. Mengizinkan pengungsi Palestina untuk kembali ke rumah mereka.