“Tapi nama -nama kami sudah masuk di pintu perlintasan, sedangkan kedua bayi ini yang satu buat Bang Atta mereka belum masuk otomatis karena harus diurus lagi sudah tidak bisa. Orangtuanya sudah meninggal dan sudah enggak ketahuan keluarganya siapa, dari mana,” ujar Bang Onim.
“Waktu kita bawa bayi ke rumah sakit dan di sana ada tempatnya, kayak namanya baby care atau apa itu. Mereka sudah tidak punya orangtua. Jadi saya koordinasi dengan teman-teman kedubes bisa enggak, bayinya masih di RS Asyifa,” lanjutnya.
Selain itu, untuk mengadopsi anak kata Bang Onim, calon orangtua bayi harus datang langsung ke Palestina. Itu karena banyak hal yang harus diurus dan juga menunggu keputusan dari pengadilan agama atau pengadilan setempat untuk mengadopsi anak Palestina.
“Yang kedua untuk mengadopsi anak itu di sana mereka juga punya aturan internasional atau pengadilan agama, atau pengadilan tinggi negeri di sana. Jadi yang mengadopsi itu harus datang kesana bertemu dengan keluarganya untuk dipindah, ganti nama atau seperti apa di pengadilan tersebut. Jadi tidak segampang itu, mereka punya aturan sendiri,” kata Bang Onim.
Meski begitu, Bang Onim menuturkan ia akan membantu menyampaikan bahwa Atta akan mengadopsi anak dan membesarkan serta menyekolahkan anak tersebut. “Bang Atta ini kan sudah alhamdulillah, dikenal. Jadi kalau saya sendiri nanti saya sampaikan bahwa ada yang mengadopsi. Nanti ini Insya Allah dibesarkan seperti anak sendiri, sampai ke masa depannya. Nanti disekolahkan, langsung dikuliahkan, bisa pulang lagi ke Gaza untuk membangun negera mereka sendiri,” papar Bang Onim.