Pertemuan pada 13–19 November 2023 merupakan sesi ketiga dari lima sesi dalam proses cepat yang bertujuan menyelesaikan perundingan tahun depan sehingga perjanjian tersebut dapat diadopsi pada pertengahan tahun 2025.
Pada perundingan terakhir di Paris, para aktivis menuduh negara-negara besar penghasil plastik sengaja mengulur waktu setelah dua hari berdebat mengenai poin-poin prosedural. Kali ini, sesi-sesinya telah diperpanjang dua hari, namun masih ada kekhawatiran bahwa perjanjian yang lebih lemah akan muncul jika waktu untuk diskusi rinci terbuang sia-sia.
“Jika mereka tidak dapat membuat kemajuan di sini, tahun 2024 akan jadi sangat menegangkan jika mereka akhirnya menyetujui perjanjian yang bermakna,” kata Lindebjerg.
Saat ini, sampah plastik dalam berbagai ukuran dan jenis, mengingat variannya begitu banyak dan kebanyakan merupakan produk sekali pakai, telah ditemukan di dasar lautan, di perut burung, dan di puncak gunung. Sementara, mikroplastik telah terdeteksi di darah, ASI, dan plasenta.
“Jika kita terus memasukkan semua polimer mentah baru ini ke dalam perekonomian, kita tidak akan bisa menghentikan aliran plastik ke lautan,” kata Direktur Program Lingkungan Hidup PBB, Inger Andersen, dikutip dari Japan Today, 5 Oktober 2023.