Buka Bazar Amal WIC Jakarta, Iriana Jokowi Mencicip Es Krim Singapura dan Tulis Pesan Khusus di Stan Palestina

“Kita mencari produk yang unik dan produk Indonesia, seperti batik, tenun, songket. Kedua, desainer lokal Indonesia yang tidak mempunyai brand besar, misalnya dia mempunyai UMKM atau memberdayakan perempuan, ada juga yang mendesain sendiri bukan baju untuk mass production,” kata Teresia.

“Kami mencari produk yang sustainable, dalam arti mengusung go-green dari sampah recycle. Lately yang banyak dari eceng gondok jadi tas,” tambahnya.

Kriteria lainnya juga termasuk mencari desainer juga menerapkan fesyen berkelanjutan. Dikatakan Teresia, konsep keberlanjutan sangat jadi perhatian pihaknya dalam menjalankan bazar ini.

“Di era sekarang kita harus berusaha sustainable karena dengan polusi semakin meningkat, sampah yang melimpah, kita sebagai penggiat UMKM bisa memanfaatkan limbah-limbah tersebut,” tambahnya.

Selain fashion, UMKM yang terlibat di dalam bazar amal ini juga dari mereka yang memiliki produk perawatan tubuh hingga skincare. “Semua produk Indonesia, local product with local proud, kita harus membangkitkan produksi Indonesia,” ungkapnya.

 

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *