Rumah ramah lingkungan saat ini jadi salah satu konsep hunian yang kian banyak dilirik. Tetapi dalam pengaplikasiannya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pemilik rumah.
Melansir dari laman Self Build, Sabtu, 26 Juni 2021, salah satunya untuk rumah lama yang cenderung mendapat tekanan yang buruk dalam efisiensi energi. Rumah lama biasanya dianggap dingin, berangin dan sulit untuk panas. Lalu apa saja trik untuk menyiasati rumah lama menjadi lebih ramah lingkungan? Simak rangkuman selengkapnya.
1. Cek kelembapan
Langkah pertama dan terpenting yaitu memastikan bahan rumah kering. Selain berpotensi merusak kesehatan, baik bangunan maupun penghuninya. Dinding yang lembap menghantarkan panas.
Penyebab paling umum dari lembap adalah alat-alat pembuangan air hujan yang rusak, plester hingga cat yang tidak tepat dan tidak breathable. Jika salah satu dari masalah ini ada, maka harus diselesaikan terlebih dahulu untuk mengaktifkan struktur kering, jika tidak, perbaikan lainnya sebagian besar akan sia-sia.
2. Jendela dan pintu yang efisien
Alasan utama untuk kinerja termal yang buruk, jendela serta pintu kehilangan panas secara langsung melalui fitur seperti kaca tunggal. Ada juga masalah akibat angin di sekitar jendela, bingkai jendela dan pintu.
Kaca ganda sering dianggap tidak pantas untuk rumah-rumah lama, terutama untuk jendela-jendela sash. Namun, kombinasi draught-stripping (bahkan jendela sash dapat ditingkatkan dengan sangat efektif), kaca sekunder, tirai berinsulasi atau kerai dan daun jendela, jika sesuai, dapat membuat unit lama berkinerja sebaik perlengkapan modern berlapis ganda.