Tak tanggung-tanggung, Coldplay bahkan bekerja sama dengan Profesor John E Fernandez dari Inisiasi Solusi Isu Lingkungan dari Intitut Teknologi Massachusetts atau Massachusetts Institute of Technology (MIT).
Pada unggahan di media sosial resmi Coldplay, terungkap bahwa penurunan jejak karbon mencapai 47 persen. Ini mendekati target yang mereka ingin capai, 50 persen.
“Ini adalah permulaan yang baik, sesuatu yang mestinya membuat kru kami bangga – tapi masih ada yang bisa ditingkatkan,” kata grup ini dalam unggahan di akun Instagram-nya, 2 Juni 2023 lalu.
Tak ingin berpuas diri, pada tahun kedua penyelenggaraan tur ini, Coldplay berkomitmen untuk terus melakukan konser dengan konsep sehijau mungkin.
“Kini, dalam tahun kedua tur, kami sudah mulai menjalankan seluruh pertunjukan (audio, cahaya, laser, dll) dengan menggunakan sistem baterai elektrik yang memungkinkan kami menggunakan 100 persen energi terbarukan seefisien mungkin,” tulis Coldplay dalam unggahannya.
Ditambahkan, “Kami juga telah menggunakan kendaraan elektrik dan bahan bakar alternatif kapan pun kami bisa melakukannya, dan juga mengurangi sampah dan penggunaan plastik seminimal mungkin.”