Dikabarkan Tutup Permanen di Maroko, Begini Reaksi Starbucks dan H&M

 

Dalam laporannya, Starbucks dan H&M diduga berperan aktif memberikan dukungan finansial kepada Israel selama konflik berlangsung.  Namun kedua perusahaan raksasa itu justru menyebut tutupnya sejumlah tenant miliknya di Maroko didorong oleh kondisi pasar Maroko yang dinilai sudah tidak lagi menarik.

Di sisi lain, kabar penutupan Starbucks dan H&M di Maroko tersebut justru memicu kekhawatiran baru. Kedua brand besar asal AS dan Swedia tersebut diketahui mempekerjakan ratusan masyarakat Maroko yang kini terancam kehilangan pekerjaan.

Tak hanya di Maroko, menurut laporan CNN, merek-merek Barat merasakan dampaknya di Mesir dan Yordania, dan ada tanda-tanda kampanye ini menyebar di beberapa negara Arab lainnya termasuk Kuwait dan Maroko. Pun demikian, partisipasinya tidak merata dan dampaknya hanya kecil di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Beberapa perusahaan yang menjadi sasaran kampanye boikot Israel ini dianggap mengambil sikap pro-Israel, dan beberapa lainnya diduga memiliki hubungan keuangan dengan Israel atau melakukan investasi di sana.

Ketika kampanye ini mulai menyebar, seruan boikot yang beredar di media sosial telah meluas hingga mencakup lusinan perusahaan dan produk, sehingga mendorong pembeli untuk beralih ke produk alternatif lokal. Di Mesir, di mana kecil kemungkinan orang turun ke jalan karena pembatasan keamanan, sebagian pihak melihat boikot sebagai cara terbaik atau satu-satunya untuk membuat suara mereka didengar.

 

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *