Eksplorasi Kreatif Denny Wirawan Olah Batik Kudus dalam Koleksi Sandyakala Smara

Terdapat pula tampilan rok-rok lebar dipadankan dengan corset, elemen yang sedang sangat ini saat ini. Seri Asmaradana terinspirasi dari masa kebangkitan industri di Tiongkok pada 1920-an.

Bagian kedua yakni seri Layar Sutera (Journey to The Past), menampilkan gaun-gaun yang lebih premium, dan gala. Pada bagian ini, Denny memaksimalkan imaginasinya, mendesain rancangan sama sedramatis motif Batik Kudus.

Garis pinggang sangat ketat, diimbangi dengan jubah-jubah Batik yang bermotif floral besar. Siluet bahu ada yang dibuat tegas dan dominan, memberi kesan kokoh dan extravaganza.

Di bagian ini motif Batik menjadi lebih mewah dengan tambahan hiasan embroidery besar dan ornamentasi beading gemerlapyang teksturnya memperkaya motif. Layar Sutera ini terinspirasi dari kenangan kejayaan masa lalu di negeri Tiongkok, merepresentasikan keindahan motif-motif khas Tiongkok yang tertuang dalam helaian Batik Kudus.

Motif-motif tersebut adalah motif flora dan fauna khas peranakan, seperti naga, phoenix, awan, burung Hong, kupu-kupu, ayam, bunga Krisan, Asteria, Lotus, dan Peonie. Rancangan dihiasi juga dengan perhiasan dari EPA Jewel, seperti cincin, gelang, anting-anting, dan kalung.

“Koleksi Sandyakala Smara ini saya persembahkan sebagai bentuk dedikasi untuk menggali lebih dalam lagi potensi-potensi yang ada pada motif Batik Kudus yang belum tereksplorasi, setelah sebelumnya hadir koleksi Pasar Malam, Padma, dan Wedari,” tutup Denny Wirawan.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *