Bahkan letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) semakin tinggi, mencapai 2.000 meter di atas puncak. Dikutip dari Magma Indonesia, aplikasi resmi milik PVMBG, Kementerian ESDM.
Erupsi terjadi pukul 12.41 WIB, abu vulkaniknya berwarna hitam mengarah ke tenggara. Letusan itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 71mm selama 1 menit 50 detik.
Letusan berlanjut pukul 15.54 WIB setinggi 1.000 meter, dengan abu vulkanik berwarna hitam, mengarah ke barat laut. Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 54mm selama 36 detik.
Erupsi berlanjut pukul 16.15 wib dengan ketinggian semburan abu vulkanik mencapai 2.000 meter di atas puncak, mengarah ke barat laut, amplitudo maksimum 59mm selama 1 menit 33 detik. Menjelang malam, letusan Gunung Anak Krakatau kembali terjadi pukul 18.13 WIB, dengan ketinggian 1.000 meter di atas puncak.
Kolom abu berwarna hitam, amplitudo maksimum 70mm dan berlangsung selama 47 detik. Selang empat menit, atau sekitar pukul 18.17 WIB, erupsi kembali terjadi setinggi 1.500 meter, kolom abu berwarna hitam, mengarah ke barat laut, amplitudo maksimumnya 73mm selama 1 menit 14 detik. Kemudian nampak sinar api setinggi 50 meter.
Letusan terus berlanjut pukul 20.06 WIB dan terlihat sinar api setinggi 300 meter. Ketinggian semburan abu vulkanik berwarna hitam mencapai 1.000 meter mengarah ke barat laut. Erupsi itu beramplitudo maksimum 60mm selama 1 menit 9 detik.