Menurut Ratih Permitas Syuri selaku Marine Tourism Specialist WWF Indonesia, pembatasan pengunjung di wisata bahari perlu dilakukan agar tidak terjadi masstourism dan overtourism.
“Masstourism akan berdampak negatif bagi ekosistem seperti tingginya potensi atau risiko kerusakan pada ekosistem tersebut, sehingga perlu adanya daya dukung kawasan wisata untuk melihat jumlah kapasitas dari pengunjung setiap harinya,” terang Ratih Permitas Syuri pada Aqilahnews.com, Jumat, 17 November 2023.
Dalam hal ini, pembatasan pengunjung tersebut dilakukan dari hasil perhitungan daya dukung kawasan wisata maupun di kawasan konservasi perairan. Hal ini menjadi poin penting untuk mencegah degradasi lingkungan terutama pencegahan interaksi wisata bahari dengan biota laut yang berpotensi merusak habitatnya.
Ratih menambahkan, potensi wisata bahari Indonesia saat ini punya daya tarik tinggi bagi wisatawan khususnya dengan mendukung keberlanjutan suatu destinasi wisata. Keunggulan pada setiap destinasi memiliki perbedaan dan ciri khas masing-masing dengan menunjukkan potensial sumber daya alam beserta keterlibatan masyarakatnya yang mendorong destinasi tersebut menjadi lebih maju.
“Begitu pula perbaikan-perbaikan yng didefinisikan sebagai acuan capaian keberlanjutan suatu destinasi seperti dengan melengkapi kebutuhan standar wisata 5A (Access, accomodation, attraction, activities, dan amenities). Hal ini berhubungan pula dengan konsep keberlanjutan suatu destinasi yang melibatkan pelaku usaha, governance, masyarakat dan pemnagku kepentingan guna mencapai destinasi wisata bahari yang berkelanjutan,” tuturnya.