Aqilahnews.com, Jakarta – Dengan hati yang selalu terbuka, Ella, seorang ibu tunggal asal Washington Heights, Inggris, memberikan pelukan hangat dan penuh kenyamanan kepada orang-orang setiap hari. Baginya, pelukan bisa terjadi dalam berbagai posisi, baik saat berdiri, duduk, atau bahkan saat berbaring di atas kasur empuk ukuran queen yang lembut.
Namun, yang paling istimewa dalam hidup Ella adalah hubungannya dengan para kliennya. Meski sudah memiliki anak, ia menganggap para kliennya lah yang paling berarti baginya.
“Saya adalah seorang pemeluk profesional,” ungkap Ella mengenai pekerjaannya, yang kini berusia 48 tahun.
Ia pernah menjadi seorang guru seni di sekolah umum New York City, sebelum beralih menjadi terapis “sentuhan” untuk perusahaan perawatan katarsis yang dikenal sebagai Cuddlist, seperti yang dia ceritakan kepada NY Post, Rabu, 1 November 2023.
Dengan bayaran sebesar 150 dolar AS atau sekitar Rp2,3 juta per jam, Ella, yang memilih untuk merahasiakan nama belakangnya untuk menjaga privasinya, mengundang pelanggan-pelanggannya ke kamar kerjanya. Di sana, dia menciptakan interaksi yang penuh kasih dengan mereka, termasuk tatap muka sampai pelukan beruang, sebagai bentuk penyembuhan emosional.
Meskipun mayoritas pelanggan Ella adalah pria berusia antara 40 dan 60 tahun yang sudah menikah, baru-baru ini dia menyadari adanya permintaan yang meningkat dari wanita gen Z. Mereka mencari pelukan tanpa dimotivasi oleh aspek seksual, karena merasa kesulitan menjalin hubungan fisik platonis di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota.