Lebih dari 100 jenazah membusuk di dalam rumah sakit, menunggu untuk dikuburkan. “Sayangnya, rumah sakit tersebut sudah tidak berfungsi sebagai rumah sakit lagi,” kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lapor Al Jazeera.
Ia menyambung, “Dunia tidak bisa berdiam diri ketika rumah sakit, yang seharusnya jadi tempat berlindung yang aman, berubah jadi rumah duka, kehancuran, dan keputusasaan.”
Israel memberlakukan pengepungan total di Gaza, yang merupakan rumah bagi 2,3 juta orang, melarang masuknya bahan bakar, makanan, listrik, dan air setelah melancarkan serangan militernya pada 7 Oktober 2023. Tindakan Israel terjadi setelah serangan Hamas merenggut lebih dari 1.200 nyawa di negara itu.
Semua rumah sakit di Gaza utara sekarang “tidak berfungsi,” karena serangan udara Israel. Staf Rumah Sakit al-Shifa terpaksa menjajarkan bayi prematur di tempat tidur biasa, menggunakan sedikit daya yang tersedia untuk menyalakan penghangat.
“Kami memperkirakan akan semakin banyak pasien yang meninggal dunia dari hari ke hari,” kata Dr Ahmed El Mokhallalati, seorang dokter yang bekerja di rumah sakit tersebut.