Sandi pun menyebut ada anomali terkait angka tersebut. “Wisnus ini ada anomali antara target yang dihitung 1,2–1,4 miliar, metode perhitungannya, dan metode perhitungan berdasarkan mobile positioning data yang dilakukan oleh BPS, Kemenparekraf, bersama penyedia layanan operator seluler, sehingga angkanya ini, yang 600 juta, enggak apple to apple dengan yang 1,2–1,4 (miliar),” terang Sandi dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, di Jakarta, Senin, 27 November 2023.
Berdasarkan hasil diskusi pihaknya dengan konsultan internasional Positium, ia meyakini bahwa angka yang beredar tidak mungkin hanya sebesar itu. Pasalnya, berdasarkan pantauan di lapangan, pergerakan wisatawan nusantara sudah sangat tinggi.
“Kami meyakini karena seluruh sektor pariwisata sudah merasakan target wisatawan nusantara itu sudah terlampaui,” ujarnya. Karena itu, ia menyatakan saat ini pihaknya bersama BPS dan penyedia layanan seluler masih akan mensinkronkan data hingga tiga bulan ke depan.
Kemudian, pihaknya akan memutuskan apakah akan menyesuaikan target mengikuti acuan internasional yang disusun oleh UNWTO atau menyesuaikan cara membaca mobile positioning data.