Merah dan perunggu yang mewakili elemen api dan tanah jadi warna yang ditampilkan dalam koleksi terbaru Julianto. Rangkaian potongan mode ini dibuat menggunakan bahan-bahan, seperti tafetta, tulles, sheer, stretch jersey, dan embellishment fabric.
Julianto menyebut ada salah satu busana paling rumit dan memakan waktu selama satu bulan dalam pembuatanya, yaitu baju berwarna perunggu dengan rok span. “Di baju itu ada uliran-uliran. Nah, itu satu per satu aku buat secara spesial, handmade,” ungkapnya.
Walau susah, itu akhirnya jadi look favoritnya dari koleksi teranyar. “Karena itu jadi tantangan tersendiri. Begitu selesai, itu jadi kesenangan tersendiri,” sebut dia.
Julianto menjelaskan bahwa dalam pembuatan koleksinya, ia menerapkan teknik Fabric Manipulation, yakni ia memanipulasi suatu bahan agar dapat menciptakan material yang terlihat seperti jenis bahan baru. “Kami sebelumnya tidak pernah melihat seperti apa fabric ini,” tuturnya.
Ia juga menggunakan teknik quilting pada pembuatan outer berwarna merah yang ditampilkan. “Outer-nya itu kan cuma bahan polos satin duchess, tapi bagaimana koleksi ini bisa sesuai dengan inspirasinya. Jadi, aku bentuk alur tanah, di situ ada merah sebagai warna api, tapi di situ aku menggabungkan api dan tanah jadi bentuk alurnya,” tambahnya.