Gerakan itu mengajak K-popers, terutama yang biasnya, sebutan idol K-pop favorit, didapuk jadi duta merek mewah, untuk menandatangi petisi yang menuntut aksi nyata merek-merek mahal dalam “memperbaiki skor ramah lingkungan” mereka. Secara khusus, mereka memanfaatkan momen ulang tahun debut BLACKPINK pada Agustus 2023.
Jisoo, Jennie, Rose, dan Lisa masing-masing mewakili brand mewah berbeda. Berkaca pada itu, mereka menyerukan Dior, Chanel, Saint Laurent, dan Celine untuk memenuhi janji keberlanjutan mereka dalam industri yang merupakan salah satu “sektor paling berpolusi di dunia.”
“BLACKPINK mendapat nilai A+, tapi fesyen mewah benar-benar gagal dalam hal iklim,” kata juru kampanye Kpop4Planet, Dayeon Lee, dikutip dari Euronews, 5 September 2023. “Merek-merek ini adalah penggemar K-washing yang membeli produk-produk yang mengancam masa depan kita.”
Kampanye tersebut mengklaim bahwa keempat label kelas atas telah gagal memenuhi komitmen iklim mereka dan hanya jadi penggemar “green-washing” melalui promosi yang menggandeng idol K-pop. Ruth MacGilp, yang berbicara atas nama LSM lingkungan Action Speaks Louder, mengatakan, merek-merek mewah mengklaim bahwa mereka lebih ramah terhadap lingkungan dibandingkan fast fashion karena harga dan kualitas produk mereka.
Namun, emisi yang dihasilkan bahan bakar fosil mereka terus meningkat. Penggemar K-pop memang terkenal dengan aktivisme mereka, namun ini adalah protes paling signifikan yang pernah dilakukan sehubungan dengan industri fesyen, catat publikasi itu.