Aqilahnews.com, Jakarta – Anies-Cak Imin resmi jadi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) yang pertama kali mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sesampainya di Kantor KPU, Jakarta, Kamis pagi (19/10/2023), keduanya dikalungkan kain tenun Sumba berpadu dengan kemeja putih, celana hitam, dan peci
Seperti wastra lain, selembar kain tenun Sumba juga memboyong banyak makna. Setidaknya ada dua motif yang terlihat di kain yang disampirkan di bahu Anies dan Cak Imin. Salah satunya adalah motif ayam yang biasa ditemukan di Kabupaten Sumba Timur, menurut laman Indonesia Travel, dikutip Kamis (19/10/2023).
Secara khusus, motif ayam jantan melambangkan kesadaran, karena ayam selalu berkokok setiap pagi membangunkan manusia, kehidupan, dan pemimpin yang bersifat melindungi. Sementara, motif burung melambangkan persatuan. Tidak ketinggalan, ada juga motif singa.
Corak singa alias mahang dijelaskan sebagai pengaruh gaya Renaissance di Eropa dari masa Raja Hendry III pada pertengahan abad XVI yang masuk ke Indonesia melalui kebudayaan Hindu. Singa dijadikan corak dalam tenun ikat Sumba Timur menunjukkan bahwa sejak dulu, masyarakat lokal di sana telah mengenal hubungan dengan dunia luar.
Secara umum, kain tenun Sumba tetap mempertahankan motif-motif fauna yang jadi ciri khasnya. Masyarakat Sumba percaya bahwa binatang-binatang tertentu layak jadi simbol yang melambangkan nilai kehidupan manusia.
Pendaftaran Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sendiri ditandai dengan diserahkannya logo simbolik bertuliskan AMIN ke Ketua KPU Hasyim Asy’ari, lapor kanal Pemilu Aqilahnews.com per Kamis.