Mengundang ahli kesehatan jiwa, dr. Lahargo Kembaren, SpKJ, ia menuturkan bahwa informasi tentang kesehatan mental saat ini semakin mudah didapat melalui sosial media. “Ini dapat menjadi bumerang apabila mengarah pada perilaku self-diagnose yang justru memperburuk kondisi pasien,” katanya.
Di sisi lain, Lahargo juga mengungkap, dalam tingkat depresi umumnya gejala yang banyak dialami antara lain berupa kecemasan, sedih, murung, suasana hati kosong, putus asa, gelisah, lemah, lesu. Biasanya orang tersebut tidak dapat mengambil keputusan dan lain sebagainya yang seringkali tidak disadari.
Hal ini lantaran kesibukan maupun stigma di masyarakat yang mengakibatkan pasien mengabaikan kondisi kesehatan mentalnya. Ia pun menyoroti bahwa kondisi ini dapat berdampak pada kesejahteraan pasien secara fisik dan mental yang berdampak pada produktifitas dan kesehariannya.
dr. Lahargo mengatakan, setiap orang perlu memahami pentingnya kesehatan mental. Hal ini lantaran depresi adalah masalah kejiwaan yang dapat ditangani dan disembuhkan apabila segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Tidak perlu ragu untuk memeriksakan diri ke tenaga medis profesional apabila merasakan gejala seperti lesu, sedih terus-menerus, kehilangan minat pada hobi, sulit berkonsentrasi, dan yang teburukadalah berulang-ulang memikirkan kematian.
“Pasien disarankan segera memeriksakan diri dan jangan melalukan self-diagnose karena dapat memperparah gejala,” tegasnya.