Ia menjelaskan untuk segala bentuk tindakan operasi tentu ada tahapan pre-operasi. “Sebelum operasi biasanya kita minta cek lab, mulai dari fungsi ginjal hati, cek darah, pembekuan darah, dan lainnya,” katanya.
“Kemudian bila pasien usia di atas 35 tahun, biasanya saya konsulkan kardiologi untuk periksa EKG karena takutnya ada penyakit bawaan lain, cek juga gula darah,” lanjut dr. Arif.
Dua minggu sebelum operasi, ia juga menyarankan pasien untuk tidak menggunakan obat-obat pengencer darah, terutama dengan pasien-pasien dengan gangguan jantung untuk mencegah perdarahan yang banyak ketika operasi. Lalu, ada beberapa vitamin yang ia tak perbolehkan untuk dikonsumsi karena efek sampingnya dapat mengencerkan darah.
“Sebelum operasi hidung dan mata, jangan pakai bulu mata atau makeup karena kita akan bersihkan semua, melepas kuteks karena kita akan pasang oksimetri,” katanya.
dr. Arif menyebut, “Selesai operasi biasanya, tergantung operasi, kalau operasi hidung dan mata hari ke-7 hari ke-10 kita lepas jahitan, tapi biasanya pasien takut-takut bersihkan luka, hari ke-2 hari ke-3 kita minta kontrol untuk dokter yang bersihkan.”
Ia menyarankan pasiennya untuk tidak berolahraga selama enam pekan setelah operasi. “Karena akan meningkatkan radang, lukanya enggak sembuh-sembuh mending bedrest,” ungkapnya.