Aqilahnews.com, Jakarta – Membangkitkan warisan dan keindahan batik khas Mangkunegaran, Pracima Tuin menyelenggarakan pameran Batik Angsukayana di Balai Sisworini, Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah. Acara ini masih akan berlangsung sampai Sabtu, 18 November 2023.
Pameran memaparkan sejarah batik Mangkunegaran yang lekat dengan asal-usul batik Mataram Islam yang kemudian berkembang di dalam keraton Mangkunegaran. Perkembangnya tidak lepas dari peran istri-istri raja Mangkunegaran.
Seni batik dipraktikkan bersama para seniman batik yang berdedikasi tinggi. Di antaranya ada Gusti Kanjeng Putri Mangkoenagoro VIII (1923 –1978), permaisuri dari Mangkoenagoro VIII, yang dikenal menggemari batik. Koleksi batik yang ia miliki mengilhami para seniman batik di Mangkunegaran untuk menciptakan variasi motif batik.
Ada pula K.R.Ay. Praptini Patraningrat (1903-2004), seorang seniman batik Mangkunegaran yang melanjutkan tradisi batik Kanjengan yang dikenal melalui proses dan teknik pembuatan yang sangat halus. Ia banyak menghasilkan motif batik yang akhirnya jadi motif batik khas Mangkunegaran.
Di antaranya ada motif Semen Wijayakusuma Latar Cemeng, motif Semen Kokrosono Parang Kumudawati, dan motif Parang Rusak Mangkunegaran. Kemudian, Nyi Tumenggung Mardusari (1909-1993), salah satu Garwa Ampil atau selir dari Mangkoenagoro VII. Ia memiliki keahlian dalam bidang seni tari, sinden, dan membatik.
Ia telah menciptakan motif batik, seperti motif Sari Ngrembaka, Pakis, Sari Madu, Peksi Huk, dan Gabah Sinawur. Petikan cerita ketiganya terdapat di antara 26 helai batik yang dipamerkan.