Mengenal Keffiyeh, Simbol Perlawanan dan Saksi Bisu Perjuangan Palestina

Aqilahnews.com, Jakarta – Perang antara Israel dan Palestina semakin mendapat sorotan dunia. Terlepas dari perang itu sendiri, masyarakat Palestina mempunyai sebuah scarf yang terasosiasi dengan perjuangan mereka melawan oposisi. Namanya adalah keffiyeh atau kufiya scarf yang sudah menjadi fashion item identitas Palestina.

Biasa dililitkan pada leher atau menutup kepala, scarf ini mudah dikenali dengan motif kotak-kotak warna hitam dan putih. Lalu, apa sebenarnya keffiyeh dan bagaimana perannya dalam kehidupan sosial warga Palestina?

Melansir laman Handmade Palestine dan berbagai sumber lainnya, Rabu (1/11/2023), keffiyeh berasal dari bangsa Sumeria dan Babilonia di Mesopotamia. Keffiyeh juga disebut sebagai syal, shemagh, syal arab, hatta palestinian, yamegh, dan igal. Nabi Muhammad SAW biasa memakai kain itu juga.

Pemakaiannya punya makna dan kegunaan berbeda dari waktu ke waktu. Artinya juga tergantung pada lokasi dan budaya setempat. Makna simbolis, warna, dan corak keffiyeh pun bervariasi, tidak hanya antar negara, namun juga daerah.

Di Palestina contohnya, keffiyeh dikenakan dalam protes solidaritas dan demonstrasi. Ini akhirnya dikenal luas sebagai simbol perlawanan dan solidaritas di negara-negara Arab, khususnya di Palestina.

Keffiyeh sebagai penutup kepala awalnya diadopsi oleh petani untuk melindungi diri dari matahari, pasir, juga berguna sebagai penyeka keringat. Pada musim dingin, keffiyeh digunakan untuk melindungi dari hujan dan cuaca dingin.

Sampai tahun 1930an, tepatnya saat munculnya Mandat Britania untuk Palestina (British Mandate), kufiya atau keffiyeh beralih fungsi. Fashion item ini menjadi identitas bangsa karena dikenakan oleh para pemberontak yang berusaha melawan British Mandate. 

 

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *