Aqilahnews.com, Jakarta – Museum Seni Metropolitan (Metropolitan Museum of Art/The Met) akan mengembalikan belasan koleksi patung Asia Tenggara mereka setelah koleksi itu diduga terkait dengan Douglas Latchford, seorang pedagang barang antik Inggris dan sarjana terkemuka seni Khmer. Pria itu dituduh memperdagangkan artefak hasil jarahan.
Pihak museum mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah memprakarsai pengembalian 14 karya seni ke Kamboja dan dua lainnya ke Thailand yang dikaitkan dengan Latchford. Pada 2019, pria itu diseret ke pengadilan karena ‘mengatur skema multi-tahun untuk menjual barang antik Kamboja yang dijarah di pasar seni internasional’, menurut kantor kejaksaan AS dalam sebuah pernyataan.
Namun, dakwaan tersebut dibatalkan setelah kematian Latchford pada 2020. “The Met telah bekerja keras dengan Kamboja dan Kantor Kejaksaan AS selama bertahun-tahun untuk menyelesaikan pertanyaan mengenai karya seni ini, dan informasi baru yang muncul dari proses ini memperjelas bahwa kita harus memprakarsai pengembalian kelompok patung ini,” kata Max Hollein, direktur dan CEO museum, dikutip dari CNN, Selasa (19/12/2023).
Patung-patung yang akan dikembalikan menggambarkan sistem keagamaan Hindu dan Buddha dari abad kesembilan dan ke-14 pada periode Angkorian, menurut Met. Beberapa karya seni yang dikembalikan ke Kamboja berasal dari situs arkeologi Koh Ker, termasuk patung dewi batu pasir dari abad ke-10, kata kantor kejaksaan AS.
Artefak lainnya adalah ‘Bodhisattva Avalokiteshvara Duduk dalam postur Royal Ease’ dari akhir abad ke-10 hingga awal abad ke-11, yang menggambarkan seorang Buddha duduk dengan kaki bersilang. Patung-patung lain berasal dari abad ketujuh, termasuk patung kepala Buddha, menurut kantor pengacara AS.