Aqilahnews.com, Jakarta – Aroma kayu bakar dan roti yang baru dipanggang memenuhi udara di salah satu sudut Gaza di tengah serangan Israel. Inshirah Salem al-Aqra yang berusia 53 tahun bersumpah pada siapapun yang mau mendengarkan bahwa makanan yang dimasak di taboon berbahan bakar kayu jauh lebih kaya rasa.
Melansir Al Jazeera, Kamis, 23 November 2023, al-Aqra telah lama membuat oven tanah liat tradisional untuk siapa pun yang menginginkannya. Terbuat dari tanah liat, kotoran hewan, dan jerami, oven ini dibentuk dengan tangan dan dijemur. “Orang-orang membuat mandi (ayam yang dimasak perlahan) di oven ini atau membuat roti,” kata ibu 10 anak ini.
“Dalam perang ini, semuanya sangat sulit. Orang-orang membutuhkan bahan bakar, bahkan untuk membuat kopi atau teh,” tambahnya.
Stok terbatas bahan bakar dan listrik di sebagian besar Jalur Gaza telah mendorong warga Palestina kembali ke tradisi mereka dan mencari al-Aqra sebagai satu-satunya perempuan yang bisa membuatkan mereka taboon. Ini sekarang jadi satu-satunya sumber pendapatan bagi keluarganya setelah pasukan Israel membakar kapal nelayan suaminya bulan lalu.
Iq telah membuat dan menjual lima oven sejak minggu lalu, dengan lebar mulai dari 50cm hingga 90cm, lebih banyak dari yang ia buat dalam sebulan lalu. Ia tetap mempertahankan harga lamanya, dan menjelaskan, “Saya tidak ingin mengambil keuntungan dari orang lain, terutama pada saat-saat seperti ini.”
Oven terkecil berharga 80 shekel (sekitar Rp333 ribu) dan yang terbesar seharga 150 (sekitar Rp624 ribu). Satu-satunya pabrik di Jalur Gaza tidak dapat menggiling gandum karena kekurangan bahan bakar setelah Israel mengepung total wilayah tersebut.