Sementara itu, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan proyek kereta ringan atau light rail transit (LRT) Bali mulai dibangun awal 2024. LRT Bali ini akan melintasi Bandara I Gusti Ngurah Rai.
“Kita harap groundbreaking early next year, kita bisa groundbreaking karena itu studinya sudah lama dilakukan, tapi karena terbentur COVID-19, tadi kita hidupkan lagi,” kata Luhut dikutip dari kanal Bisnis Aqilahnews.com, Selasa (31/10/2023).
Jika LRT di Bandara Ngurah Rai Bali tidak dibangun, maka akan terjadi penumpukan penumpang mengingat pada 2026, bandara tersebut akan melayani sekitar 24 juta penumpang per tahun. Presiden Jokowi, kata Luhut, sudah memerintahkan jajaran menteri agar melakukan studi lanjutan untuk LRT di Pulau Bali, dari Bandara Ngurah Rai ke Seminyak, atau kemungkinan hingga ke Canggu.
“Dari lapangan terbang sampai ke Seminyak dan kalau perlu nanti terus sampai ke Canggu itu 20 kilometer, dan nanti kita sedang pertimbangkan memasukkan harga tiket 1 dolar AS, 2 dolar AS, tiap penumpang pakai tidak pakai, sehingga pembiayaan publik juga akan bisa jalan,” sebut Luhut.