Iqbal menambahkan, rumah sakit tersebut merupakan salah satu fasilitas medis di Gaza yang masih berfungsi di tengah banyaknya korban jiwa maupun luka akibat serangan Israel. “Rumah sakit ini saat ini merawat pasien dalam jumlah jauh melampaui kapasitasnya,” kata dia.
Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Dr Atef al-Kahlout, merasa sedih ketika rumah sakit tempat ia bekerja berada di ambang kehancuran di tengah aksi pemboman Israel yang tiada henti. “Organisasi Hak Asasi Manusia menyelamatkan rakyat Palestina dari mesin penghancur Zionis,” demikian keterangan unggahan yang dibagikan akun Instagram-nya @almajd_free, baru-baru ini.
“Sumpah, ini air mata tidak berdaya, keluh kesah ke Allah. Kami mengeluh pada Allah tentang negara-negara Arab dan umat Muslim. Kami mengadu pada Allah soal dunia yang tidak adil dan apa yang terjadi pada warga sipil kami,” imbuhnya.
Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammad Shtayyeh menangis saat sesi pembukaan rapat kabinet di Ramallah, Tepi Barat pada 6 November 2023. “Anak-anak menulis nama mereka di tubuhnya, sehingga jenazah mereka bisa teridentifikasi,” kata Mohammad Shtayyeh, dikutip dari Washington Post, 7 November 2023.
“Ibu tiga anak yang tertimbun reruntuhan menceritakan pada anak-anaknya. Biarkan aku melihatmu, meski … (jeda menangis) … ampunilah jiwa para syuhada dan aib para penjahat,” kata Mohammad Shtayyeh.