Jika konsumen membubuhkan nama di pohon Natal sewaan, ada kemungkinan tahun depan mereka bisa mendapatkan pohon yang sama lagi. “Itu (pohon) akan tumbuh, sedikit berubah bentuk sepanjang tahun, dan kami menyukai gagasan Anda menyambutnya kembali di rumah seperti teman lama yang hilang,” kata Loveless.
Diperingatkan pula bahwa setelah Natal, membuang pohon Natal dengan “cara ramah lingkungan” dapat menyebabkan lebih banyak masalah lingkungan. Pasalnya, ada asumsi ketika seseorang sudah membuang dekorasi plastik, pohon Natal akan “rusak secara alami.”
Meski seluruhnya merupakan tanaman, pohon asli yang ditebang tetap perlu didaur ulang dengan benar. Rata-rata pohon setinggi dua meter yang dibiarkan membusuk di tempat pembuangan sampah melepaskan sekitar 16 kg karbon dioksida dan menghasilkan metana, gas yang berpotensi menyebabkan pemanasan global 25 kali lebih besar.
Carbon Trust mengatakan bahwa membakar pohon Natal asli dapat mengurangi jejak karbon hingga 80 persen jadi hanya 3,5 kg karbon dioksida.