Saat Pahu pertama kali masuk ke dalam program karantina, berat badannya mencapai 320 kilogram. Namun, berkat pemenuhan nutrisi melalui asupan pakan harian yang diberikan, berat badan Pahu terus meningkat. Saat ini, berat badannya telah mencapai 366 kilogram, mencerminkan kondisi yang ideal sesuai dengan ukurannya.
“Semoga proses yang sedang berlangsung dapat berhasil dan menjadi langkah penting dalam upaya melestarikan badak Sumatera di Kalimantan,” harap Muhammad Agil.
Pada bulan lalu, berita gembira datang ketika seorang anak badak Jawa lahir setelah kamera pengawas mendokumentasikan momen spesies ini berkeliaran bersama induknya di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Anak badak Jawa ini telah teridentifikasi sebagai betina dan merupakan anak keempat dari induk bernama Kasih (IC 032.2011) yang saat ini berusia 12 tahun.
Sebelumnya, Tim Monitoring Badak Jawa (MBJ) di Taman Nasional Ujung Kulon mencurigai adanya kelahiran anak badak Jawa setelah mereka menemukan jejak kaki Kasih yang menunjukkan ketidakselarasan antara kaki depan dan kaki belakang. Informasi ini diperkuat oleh sebuah video klip pada bulan Februari 2023 yang memperlihatkan badak Kasih dalam kondisi hamil. Pada April 2023, tim MBJ TNUK juga menemukan jejak kaki berukuran 15/14 sentimeter serta feses yang sama dengan yang ditemukan pada tapak dan perangkat kamera sebelumnya di lokasi yang sama.
“Dengan data yang kami miliki, diperkirakan anak badak Jawa ini lahir pada bulan Februari 2023. Anak badak ini kemudian diberi kode ID 092.2023,” kata Satyawan Pudyatmoko, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK, di Jakarta, pada 5 Oktober 2023.
“Kelahiran ini merupakan prestasi Indonesia dalam usaha konservasi badak Jawa, mengingat bahwa saat ini badak Jawa hanya ada di Taman Nasional Ujung Kulon, Indonesia,” tambahnya.