Sementara itu, pasukan Israel telah merangsek masuk ke Rumah Sakit al-Shifa di Gaza dua hari berturut-turut pada Rabu, 15 November 2023 dan Kamis, 16 November 2023. Pada Rabu, militer Israel dilaporkan menyerbu fasilitas medis terbesar di wilayah kantong tersebut mulai pukul 02.00 dini hari, waktu setempat.
Melansir Al Jazeera, Sabtu (18/11/2023), Israel telah lama mengklaim bahwa Hamas menggunakan rumah sakit tersebut sebagai pusat komando. Tentara Israel mengatakan serangan itu telah membantu menemukan bukti yang mendukung pernyataan mereka.
Jadi, apa saja klaim penemuan Israel? Militer negara itu merilis rekaman video dari dalam gedung yang dirahasiakan di dalam kompleks fasilitas medis, katanya. Rekaman tersebut menunjukkan tiga tas ransel yang diklaim ditemukan tersembunyi di laboratorium MRI, masing-masing berisi senapan serbu, granat, seragam Hamas, dan jaket antipeluru.
Selain itu, tentara juga menunjukkan senapan serbu tanpa klip amunisi dan sebuah laptop. Juru bicara militer Israel Jonathan Conricus mengatakan, “Senjata-senjata ini sama sekali tidak ada gunanya jika berada di dalam rumah sakit,” seraya menambahkan bahwa ia yakin bahan-bahan tersebut “hanya puncak gunung es.”
Pada hari-hari menjelang penyerbuan, Israel bersikeras bahwa Hamas mengoperasikan terowongan bawah tanah di bawah bangunan Rumah Sakit al-Shifa. Mereka juga mengklaim bahwa rumah sakit tersebut adalah pusat komando dan pos militer Hamas.
Klaim Israel juga didukung Presiden Amerika Serikat Joe Biden, yang menuduh Hamas melakukan kejahatan perang dengan menempatkan markas militernya di bawah rumah sakit. Namun, lebih dari 24 jam setelah serangan Israel dimulai, tentara negara itu belum menunjukkan bukti adanya terowongan atau pusat komando militer Hamas di bawah bangunan rumah sakit.