Dari total 12 set busana, lima di antaranya merupakan hasil kerja sama dengan Putri. Di kesempatan yang sama, Putri berkata, “Kolaborasi ini terasa effortless, karena pada dasarnya kami punya kesamaan selera, serta visi dan misi. Jadi, waktu dikasih lihat desainnya, (saya) langsung suka. Kami akhirnya tukar ide bagaimana menyempurnakan desain itu.”
“Bagi saya, koleksi ini yang penting bisa dikenakan di multi event, dari formal sampai lebih santai,” imbuhnya. “Pemilihan warnanya pun bisa dipakai semua perempuan di Indonesia.”
Khusus di koleksi ini, diceritakan bahwa Ayu terpana pada arsitektur London klasik yang menginspirasi penciptaan motif baru mawar dalam koleksinya. Ide itu datang ketika ia menikmati relief-relief pada dinding bangunan istana di Inggris.
Relief itu akhirnya bersalin rupa jadi bentuk mawar yang timbul di atas bahan chantilly dan organdi, sementara palet warnanya terdiri dari champagne, putih, putih gading, dan dusk purple. Siluet busananya menggambarkan kecakapan perempuan yang anggun, aktif, sekaligus melekatkan aura feminin pemakainya.
Ada celana palazzo dengan blus berlengan balon, crop jacket dipadu rok panjang bersalut organdi, outer overslag panjang, hingga baju pengantin dengan jubah menjuntai penuh detail mawar dalam warna gradasi tampil menawan. Dalam presentasinya, beberapa muse terlihat memeragakan busana tersebut.
Dalam daftarnya ada Dessy Ratnasari, Nagita Slavina, Adelia Pasha, Verrel Bramastya, Enrique Dustin, Aditya Marzoni, Milka Annisya Nur, Atalia Praratya Kamil, Soraya M. Ali Zulkifli, Pasha Ungu, Illy, dan Mytha Lestari.