Sebagian besar pidatonya dihabiskan untuk memuji Vaclav Havel, seorang teman dekat yang menjadi salah satu pemimpin pemerintah pertama yang membela Rushdie setelah novelis itu dikecam oleh dekrit Ayatollah Ruhollah Khomeini pada 1989, yang menyebabkan fatwa atas dugaan penistaan agama dalam karyanya, Ayat-Ayat Setan.
Salman Rushdie menyampaikan penghargaannya terhadap Vaclav Havel dengan menyatakan bahwa Havel adalah “pahlawan”. Dalam konteks ini, penerimaan penghargaan oleh Rushdie atas nama Havel. “Dia menginspirasi saya, begitu pula banyak penulis lainnya, dan menerima penghargaan atas namanya adalah suatu kehormatan besar,” tambah Rushdie.
Sebelumnya, Rushdie ditusuk di leher dan perut oleh seorang pria yang bergegas ke panggung saat penulis itu akan memberi ceramah di barat New York, Amerika Serikat (AS). Peristiwa itu tercatat terjadi pada Jumat, 12 September 2022, waktu setempat.
Dengan berlumuran darah, melansir AP, Sabtu, 13 Agustus 2022, pria berusia 75 tahun itu dilarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi. Agennya, Andrew Wylie, mengatakan bahwa penulis itu menggunakan ventilator Jumat malam, dengan hati yang rusak, saraf putus di lengan dan mata yang kemungkinan besar akan hilang.
Dengan karya-karya sarat kontroversi, siapa sebenarnya Rushdie? Mengutip Britannica, pemilik nama lengkap Sir Ahmed Salman Rushdie ini lahir pada 19 Juni 1947 di Bombay (sekarang Mumbai), India.