Aqilahnews.com, Jakarta – Tanggal 11 November setiap tahun dirayakan sebagai hari jomblo sedunia atau Single’s Day. Tentu kata jomblo yang hanya dimengerti oleh masyarakat Indonesia akan berbeda dengan tradisi di negara lain, salah satunya China.
Mengutip dari laman Time, Sabtu (11/11/2023), mengenai sejarah hari jomblo sedunia, dulu bermula ketika Yue Xu memulai bisnis konsultasi kencan untuk pria di Beijing sekitar tahun 2013. Dia menyadari bahwa banyak kliennya telah menetapkan hari yang sama untuk berhenti dari masa lajangnya.
Batas waktu tersebut jatuh pada tanggal 11 November, atau 1-1-1-1, yang dikenal sebagai Hari Jomblo Nasional Tiongkok. “Daripada melihatnya sebagai cara untuk merayakan masa lajang, mereka melihatnya sebagai sebuah tanggal berakhirnya,” kata Xu. “Ini adalah hari terakhir aku melajang.”
Namun tidak selalu seperti itu. Menurut cerita, mahasiswa di Universitas Nanjing memulai Hari Jomblo pada tahun 1993 yang dirayakan sebagai cara untuk merayakan kelajangan, sebagian besar dengan membeli hadiah untuk diri mereka sendiri.
Tetapi menurut Xu, yang mempelajari tren kencan di Tiongkok, konsep “lajang” di negaranya hanyalah fenomena perkembangan yang baru terjadi sekarang ini. “Tiongkok dulunya adalah masyarakat yang tidak memiliki budaya berkencan,” katanya.
“Tidak ada kencan untuk berubah menjadi suatu hubungan. Anda melihat seseorang jika Anda dapat menikahinya atau Anda tidak akan pernah melihatnya lagi. Semuanya atau tidak sama sekali,” katanya lagi.