Sementara itu, orangtua Pranav baru dikabari ketika ambulans sedang menuju rumah sakit untuk memberikan perawatan darurat.
Menurut Verma, pamannya, saat dokter memeriksa dan merawat Pranav, kondisinya sudah sangat kritis. “Sebagian besar organ tubuhnya mengalami kegagalan,” ungkap Verma dengan nada sedih. Remaja tersebut harus menjalani serangkaian prosedur medis, termasuk operasi bypass jantung dan operasi lainnya di kakinya.
Namun, meskipun upaya medis telah dilakukan, nyawa Pranav tidak dapat diselamatkan. “Pagi ini (Rabu), kami menerima kabar duka bahwa Pranav telah tiada,” kata Verma. Ia menambahkan bahwa keluarga sedang mencari klarifikasi dan jawaban dari pihak sekolah mengenai insiden tragis tersebut.
Di sisi lain, CEO Asosiasi Bulu Tangkis Singapura (SBA), Mr. Alan Ow, ketika diwawancarai oleh CNA, mengungkapkan bahwa mereka sudah mengetahui mengenai kejadian tersebut. Pranav, yang merupakan bagian dari skuad perantara nasional asosiasi, dikenal sebagai salah satu atlet muda berbakat dalam program pelatihan untuk pemain yang menunjukkan potensi besar.
“Kami di SBA merasakan kedalaman duka ini dan telah menawarkan segala bentuk bantuan dan dukungan kepada keluarga Pranav selama masa yang penuh cobaan ini,” ujar Mr. Ow.