Bayu menyampaikan bahwa pesan moral cerita ini adalah mengenai hukum karma. “Jangan perlakukan orang lain dengan kejam jika tidak ingin mendapatkan perlakuan serupa. Pesan tersembunyinya adalah bahwa bahkan hantu masih memiliki perasaan,” ucapnya sedikit bercanda.
Sementara itu, Billy Gamaliel, Program Manager Galeri Indonesia Kaya, menyatakan bahwa Galeri Indonesia Kaya mendukung seni pertunjukan di Indonesia dan berkomitmen untuk menyajikan program #MusikaldiRumahAja secara online melalui YouTube Indonesia Kaya untuk pecinta seni, terutama di luar pulau Jawa.
“Musikal teater Beranak dalam Kubur akan menjadi tiga episode yang dirilis untuk merayakan Halloween, jadi Indonesia juga bisa Halloween-Halloween-an dengan seru,” katanya pada kesempatan yang sama.
Elly Herawati, perwakilan Kelompok Sandiwara Sunda Miss Tjijih, membagikan wawasan penting terkait produksi musikal Beranak dalam Kubur, yang ia aktif terlibat dalam proses shooting, memberikan arahan dan pelatihan karakter kepada para pemain. Ini membantu memastikan penampilan pemain sesuai dengan visi produksi.
Drama musikal ini mengalami pemadatan cerita, dengan sang sutradara mengekstrak inti dari cerita aslinya. Dalam versi panggung sandiwara, Beranak dalam Kubur memiliki total 12 babak, dengan setiap babak memiliki durasi pertunjukan sekitar 1 sampai 2 jam.
“Kita (kelompok sandiwara) kalau pentas itu kadang-kadang 1 jam setengah kadang-kadang bisa 2 jam. Karena kita dialognya dengan improvisasi. Dan memang tidak semua tokoh di masuk di cerita ini, saya dan Mas Bayu sudah sepakat ambil tokoh-tokoh yang intinya saja.” ujar Elly.