Seorang spesialis tidur dari Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, Dr. Bhanu Prakash Kolla, yang tidak berpartisipasi dalam studi ini, mengatakan, “Kecenderungan genetik bisa jadi berperan dalam hubungan antara preferensi tidur malam dengan diabetes, atau mungkin ada faktor-faktor lain yang belum kita ketahui.”
Orang-orang yang memiliki preferensi untuk begadang, menurut Kolla, perlu mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengatasi beberapa risiko yang mungkin mereka hadapi, termasuk mengurangi konsumsi alkohol, meningkatkan aktivitas fisik, dan berusaha untuk mendapatkan tidur yang cukup setiap malam.
Ritme sirkadian merupakan mekanisme tubuh yang mengatur berbagai fungsi, termasuk siklus tidur-bangun. Ritme sirkadian, yang dipengaruhi oleh jam tubuh internal 24 jam, mengatur saat hormon melatonin dilepaskan untuk merangsang tidur.
Sementara beberapa orang yang dikenal sebagai “morning person”, memiliki ritme sirkadian yang melepaskan melatonin lebih awal, yang lain, yang sering disebut “night person”, melepaskannya lebih lambat. Ini menjelaskan mengapa orang pagi cenderung lebih aktif di pagi hari, sedangkan orang malam sering merasa lebih berenergi di sore dan malam hari.