Aqilahnews.com, Jakarta – Surat kabar Israel, Jerusalem Post, memicu kemarahan online setelah menerbitkan artikel yang memberi tahu pembacanya cara membuat stres akibat perang Israel-Hamas dapat membantu mereka menurunkan berat badan. Menurut laporan NY Post, media Israel itu mempromosikan artikel yang dimaksud di akun media sosialnya dengan tagar #Israel, #HamasTerrorist, #Gaza, dan #weightloss.
“Stres dan kecemasan yang terus berlanjut di Israel telah menyebabkan penambahan berat badan bagi banyak orang, namun memahami cara kerja stres sebenarnya dapat membantu menurunkan berat badan sekaligus menjaga kesehatan secara keseluruhan,” bunyi subjudul artikel tersebut, dikutip dari Says, Senin, 13 November 2023.
Setelah kritik daring meluas, publikasi itu menghapus artikel tersebut. Pemimpin redaksi Jerusalem Post, Avi Maye, mengklaim bahwa artikel tersebut diterbitkan secara tidak sengaja. “Artikel yang dipermasalahkan diproduksi outlet saudara kami yang berbahasa Ibrani, Walla News, dan diunggah ke situs web kami menggunakan mekanisme terjemahan otomatis,” sebut Maye.
Ia menambahkan, “Itu tidak memenuhi standar editorial kami dan karenanya dihapus setelah staf kami mengetahui hal tersebut.” Artikel ini awalnya ditulis Dr Raz Hagoel, seorang dokter Israel yang memiliki klinik medis penurunan berat badan.
“Berjam-jam dihabiskan di depan televisi, kurangnya aktivitas fisik, dan makan secara emosional untuk mencari kenyamanan semuanya membuat sulit untuk menjaga pola makan yang sehat,” tulis Hagoel do artikel tersebut. Ia menambahkan bahwa “kurang tidur akibat stres yang dialami selama dua minggu terakhir dapat menyebabkan obesitas.”