Menurut pejabat polisi, awak kabin yang bertugas tidak bisa menghentikan Lee dari membuka pintu darurat mengingat mereka sedang mengenakan sabuk pengaman karena pesawat hendak mendarat. Dalam proses interogasi, Lee mengaku dia sedang stres berat setelah kehilangan pekerjaan baru-baru ini. Polisi menambahkan, dia ingin segera keluar dari pesawat setelah merasa tercekik.
Di sisi lain, pakar penerbangan Geoffrey Thomas dari Airline Ratings menggambarkan insiden itu “sangat aneh”. “Secara teknis, tidak mungkin membuka pintu itu dalam penerbangan,” katanya kepada CNN.
Thomas mencatat bahwa kecepatan pendaratan A321 adalah sekitar 150 knot (172 mph), yang berarti angin dengan kecepatan tersebut melewati pesawat. Pintu di belakang sayap pesawat terbuka ke aliran udara itu, katanya.
“Tampaknya tidak masuk akal bahwa pintu dapat dibuka sejak awal dan kemudian melawan aliran udara secara teknis tidak mungkin, tetapi entah bagaimana hal itu telah terjadi,” kata Thomas.
Tapi, Asiana Airlines menjelaskan kepada CNN, “Pesawat secara otomatis diatur untuk menyesuaikan tekanan kabin sesuai dengan ketinggian pesawat. Saat pesawat terbang tinggi di udara, pintu tidak mungkin dibuka, tetapi saat ketinggian rendah dan dekat dengan pendaratan, pintu bisa dibuka.”