Tekan Kasus DBD Hingga 0 di Tahun 2030, Kemenkes Ajak Masyarakat Vaksin Dengue

Lebih lanjut, dr. Kanya mengatakan bahwa anak yang divaksin harus dalam kondisi sehat. “Kondisi anak harus dalam keadaan sehat, tidak sedang dalam infeksi akut. Seperti demam tinggi, batuk pilek hebat, atau diare hebat. Pada kondisi tersebut, sebaiknya kita tunda dulu (vaksinasinya), menunggu sampai sehat betul kemudian kita vaksin,” jelasnya.

Untuk anak-anak dengan penyakit kronis harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. “Penyakit kronis bukan hanya diderita oleh orang dewasa, tetapi juga anak-anak, seperti misalnya HIV AIDS, atau gagal ginjal dan harus cuci darah. Kondisi-kondisi yang memang menurunkan daya tahan tubuh sebaiknya dikonsultasikan dulu dengan dokter anak,”ungkapnya.

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan efek samping dari vaksin tersebut termasuk ringan. “Saya sudah vaksin, keluarga juga sudah dan tidak ada demam, tidak ada pegal-pegal,  tidak ada yang mengganggu. Direkomendasikan untuk mengkonsultasikan kondisi kesehatan terlebih dahulu kepada dokter untuk lebih jelasnya,” tambahnya.

Vaksin DBD saat ini sudah tersedia di berbagai fasilitas kesehatan seperti klinik dan puskesmas. Untuk mendapatkan vaksin tersebut masyarakat dapat membayar sekitar Rp400 Ribu- Rp 567 ribu tergantung dari lokasi fasilitas kesehatan. Namun, saat ini vaksin tersebut belum menjadi imunisasi rutin dari pemerintah karena masih berada dalam tahap pengkajian.

 

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *