Turis Asing Bagikan Pengalaman Terkena Bali Belly, Alami Diare Parah Akibat Icip Makanan Terkontaminasi di Bali

Meskipun Aili menggambarkan pengalaman itu sebagai “pengalaman terburuk sepanjang hidupnya”, dia juga menekankan bahwa hal itu tidak boleh menghalangi orang untuk mengunjungi lokasi populer tersebut.

“Saya tidak tahu apa itu Bali Belly sampai unggahan ini dibuat, dan ketika Anda berlari, saya tidak yakin ujung mana yang akan keluar,” canda seseorang.

Dokter sekaligus pendiri Femma, yang merupakan layanan kesehatan digital asal Australia bernama Emma Rees, memberikan penjelasan mengenai Bali Belly. Dia menyatakan bahwa kondisi ini disebabkan oleh konsumsi bakteri dari makanan atau air yang terkontaminasi dan bisa bertahan hingga lima hari.

“Anda mungkin mengalami diare, sakit perut, keringat panas dan dingin, serta nyeri sendi,” ungkapnya baru-baru ini kepada news.com.au. “Sakit kepala juga merupakan gejala yang mungkin terjadi, dan ini dapat mengindikasikan dehidrasi yang merupakan risiko klinis utama diare pada pelancong.”

Keterangan ini juga senada dengan klaim yang sering diutarakan oleh Southern Cross Travel Insurance (SCTI), yang menjadi fenomena umum di kalangan warga Australia. “Indonesia memang mempunyai banyak keindahan untuk ditawarkan, namun Bali Belly jelas bukan salah satunya,” tambah CEO SCTI, Jo McCauley, dalam wawancaranya dengan news.com.au.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *