Heli menjelaskan alasan pihaknya menggunakan madu dari hutan Jambi. “Kita mulai kehilangan hutan kita banyak sekali, hutan di Jambi itu, terutama di kawasan Bukit 30 adalah the last kawasan di Indonesia masih ada gajah, harimau, dan orang utan dalam satu lokasi,” terangnya.
Ia mengungkapkan, “Kita ingin men-support orang suku yang ada di sana, di mana sumber pendapatan mereka, salah satunya dari madu hutan. Di satu sisi, memang enak. Pohonnya tingginya 70 meter. Pada waktu mereka memanen pun ada ritualnya.”
Selain itu, ada pula pemakaian Rock Cane Sugar atau gula batu tebu yang diproses tanpa pemutih dengan rasa manis yang alami. Gula batu ini diambil Javara dari UKM di Magelang, Jawa Tengah.
“Di Javara kita selalu prosesnya mendampingi mereka untuk meng-improve apa yang sudah ada karena kebanyakan UKM kita sudah terdogmatis dengan menggunakan pewarna sintetis, bleaching, dan lain-lain,” katanya. Pihaknya memerlukan waktu setahun untuk mendampingi UKM tersebut untuk mengubah teknik produk dan bahan yang digunakan.