Aqilahnews.com, Jakarta – Salah satu alat elektronik yang ada di tiap rumah adalah kipas angin. Saat kipas angin rusak dan tidak bisa dipebaiki lagi, biasannya kita akan menjualnya ke tukang loak atau dibuang langsung ke tempat sampah. Padahal, sampah elektronik itu merupakan salah satu sampah yang mengandung Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
Sampah spesifik ini pun membutuhkan pengelolaan khusus karena B3 merupakan zat, energi dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup atau membahayakan lingkungan hidup dan Kesehatan.
Di sisi lain, limbah elektronik bisa didaur ulang untuk membuat alat elektronik lainnya. Hal itu membuat sejumlah pihak berusaha membantu dampak negatif sampah elektronik pada lingkungan.
Salah satunya adalah PT ACE Hardware Indonesia Tbk (ACES). Mereka berkomitmen untuk melakukan inovasi program dan layanan yang selaras dengan prinsip-prinsip keberlanjutan dengan berlandaskan pada empat pilar keberlanjutan ACE, yakni Ekonomi, Lingkungan, Sosial, juga Tata Kelola
Mereka meluncurkan program “Bisa Baik dengan ACE” untuk membantu mengurangi dampak sampah barang-barang elektronik. Program ini merupakan program berkelanjutan yang diinisiasi oleh ACE sebagai dukungan terhadap pemerintah dalam mewujudkan pengelolaan sampah elektronik yang bertanggung jawab dan sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.
“Program Bisa Baik dengan ACE ini tentunya juga sebagai dukungan kita terhadap usaha menjaga lingkungan di Indonesia agar tetap lestari. Kami berharap masyarakat luas dan juga pelanggan mendapatkan pemahaman akan pentingnya pengelolaan sampah elektronik dan limbah baterai dengan baik dan bertanggungjawab, sehingga turut berpartisipasi dalam program Bisa Baik dengan ACE ini,” terang Teresa Wibowo, Direktur ACE pada Aqilahnews.com, Kamis, 7 Desember 2023.