Mengulik Budaya Lokal Uni Emirat Arab di SMCCU Dubai, Salah Satunya Ide Desain Bangunan untuk Dinginkan Ruangan

Khawla menjelaskan, “Tuan rumah biasanya akan meminum (kopi) terlebih dahulu untuk menunjukkan bahwa itu tidak beracun, tapi jelas, hari ini kita tidak perlu khawatir tentang hal itu. Secara tradisional, kopi disajikan pertama pada orang tertua di ruangan atau yang paling dihormati, lalu bergerak dari kanan ke kiri.”

Ia memaparkan bahwa kopi UEA selalu disajikan dalam cangkir kecil dan dituang hanya sampai setengah. “Kami ingin tamu nyaman saat memegang cangkir, karena kalau diisi sampai penuh, jari Anda akan terbakar. Dengan cara ini juga kami memberitahu Anda untuk tinggal lebih lama,” ujar dia.

“Karena kopinya sedikit, kami secara tidak langsung memberi tahu Anda bahwa ini tidak cukup. Jadi mintalah kopi lagi pada putaran kedua, ketiga, dan seterusnya,” imbuhnya. “Tapi kalau saya mengisi cangkir kopi Anda sampai penuh, itu tandanya cepat minum kopi Anda dan keluar dari rumah saya.”  

Dulu, sebut dia, warga setempat mempekerjakan teman tuli untuk menyajikan kopi, terutama saat berdiskusi bisnis atau politik, untuk memastikan tidak ada informasi yang bocor. “Tapi sekarang, orang yang menyajikan kopi adalah pria termuda di ruangan. Jadi, perempuan tidak melayani laki-laki, tapi laki-laki bisa melayani perempuan,” paparnya.

Ia juga menjelaskan gestur terkait tradisi minum kopi. Khawla berkata, “Karena sebaiknya tidak menyela perbincangan, seseorang biasanya mengulurkan tangan jika ingin meminta kopi lagi. Bila sudah tidak mau lagi, goyangkan cangkir, namun pastikan itu sudah kosong. Jika masih ada sisa, tutup cangkir dengan tangan, jadi penyaji kopi tidak menambah kopi.”

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *