Mahendra menjelaskan, “Setelah proses uji sampling dilakukan, kami rencananya akan kembali menggelar focus group discussion kedua bersama para pihak dan ahli terlibat guna menghasilkan rekomendasi kebutuhan penanganan koleksi di tahun 2024 mendatang.”
“(Pembahasannya tentang) koleksi apa saja, proses remediasi yang dibutuhkan, kapan dan oleh siapa dilakukan. Kami juga akan melibatkan ahli untuk menghasilkan rekomendasi yang tepat sasaran,” klaimnya.
“Proses remediasi yang awalnya direncanakan untuk ditindak pada Desember (2023), saat ini sudah mulai dilaksanakan. Untuk itu, kami akan terus mengobservasi dan menganalisis seluruh kebutuhan penanganan dan penyelamatan di awal tahun 2024 agar proses ini dapat berjalan secara lancar dan aman,” ucapnya.
Dengan demikian, proses restorasi tercatat akan dimulai Desember 2023, sehingga “Museum Nasional dapat kembali menjumpai publi,” sebut Mahendra.
Sebelumnya, proses inventaris koleksi langsung dimulai setelah Museum Nasional kebakaran pada Sabtu malam, 16 September 2023. Mahendra menyebut saat itu bahwa total koleksi dan benda bersejarah yang disimpan di museum yang juga dikenal sebagai Museum Gajah itu tercatat sebanyak 194 ribu koleksi.
“Terdapat 817 koleksi yang berada dan dipamerkan pada enam ruangan yang terdampak (kebakaran),” sebutnya dalam rilis yang diterima Aqilahnews.com, 19 September 2023.