Eksplorasi Potensi Makanan Lokal Indonesia Lewat Inovasi dan Promosi Digital

Dalam hal promosi Selat Viens juga sudah beralih ke promosi digital dengan memanfaatkan media sosial. Bahkan ia punya komunitas konten kreator yang anggotanya lebih dari seratus orang agar bisa menyebarkan bahwa selat solo kini bisa juga menjadi makanan kekinian.

Di laman media sosialnya, Selat Viens juga mengemas foto yang sangat representatif dan kini tak hanya berjualan selat solo saja. Makanan lokal Indonesia lainnya seperti Nasi Timlo dan yang favorit saat ini dari rice bowl, soto hingga ayam geprek. 

Berkat keberhasilannya mengembangkan Selat Viens, Serra juga sempat diminta untuk menjadi pembicara dalam berbagai kegiatan dengan para pemilik UMKM agar bisa belajar bisnis kuliner. Pemerintah kota Surakarta dan juga Kementerian lembaga menurut Serra banyak memberikan dukungan dengan peningkatan kapasitas UMKM bidang kuliner untuk memiliki perizinan, hak paten, sertifikat halal, dan digital marketing untuk UMKM lokal di Solo.

Teman Wali Kota Solo, Gibran Rakkabuming semasa masih sekolah SD ini pun mengungkap bahwa ia memiliki kewajiban untuk menyebarkan ilmu bisnis yang sudah diterapkannya selepas lulus S2 dari UGM. Tak berhenti di situ, Serra yang juga merupakan Vice Chairperson, International Affairs di Junior Chamber International (JIC) Indonesia organisasi kepemudaan sejenis HIPMI namun skala internasional yang sebagian besar anggotanya enterpreneur dunia. 

Setelah cukup berhasil di kota Solo, Selat Viens pun menurut Serra akan mencoba untuk mengembangkannya, salah satunya lewat jejaringnya di KBRI Madrid. Ia akan memperkenalkan selat solo sekirat akhir November 2023 nanti. 

 

 

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *