Cuitan itu mendapatkan beragam komentar positif dari warganet. “Mashaa Allah… Sangat beruntung kalian wahay para syuhada,” komentar seorang warganet.
“Seandainya aku pemilik jasad itu ya Rabb,” sahut warganet yang lain.
Sementara itu, trauma, frustasi, dan kelelahan yang luar biasa alias burnout melanda para petugas kesehatan di Palestina yang menangani ribuan korban serangan Israel. Deru bom dan rudal yang terdengar menimbulkan kekhawatiran terhadap dampak secara mental dan fisik para petugas kesehatan.
Dokter, perawat, staf administrasi, dan kru penyelamat bekerja sepanjang waktu mengobati dan merawat pasien korban serangan Israel, beberapa di antaranya mengalami burnout. Yang lainnya, mengalami kelelahan psikologis akibat merawat luka-luka yang mengerikan atau frustrasi karena kekurangan sumber daya.
“Sebelum perang, kami bertanggung jawab untuk meringankan stres dan trauma para korban yang sakit dan terluka, tetapi sekarang kami lah yang justru membutuhkan pelampiasan karena tubuh dan jiwa kami yang kelelahan,” kata perawat Huda Shokry dari Al-Daraj Medical Complex, mengutip kanal Health Aqilahnews.com, 6 November 2023.
Dr Ahmed Ghoul, seorang pengawas ruang gawat darurat di Al-Daraj mengatakan, para profesional medis yang bekerja bersamanya berdedikasi untuk merawat pasien.